28.8.14

HIPOTERMIA

HIPOTERMIA


Dasar Kelainan:
Penurunan fungsi-fungsi fisiologis: oksigenasi jaringan turun, polarisasi otot jantung lambat.
Akibat tingkat seluler: kristalisasi air, perubahan protein , kerusakan membran, vasokonstriksi, jejas endotel, tromboembolisme  -> insufisiensi vaskuler -> iskemi
Dapat terjadi perdarahan karena gangguan koagulasi dan disfungsi trombosit
 
Terlalu lama kedinginan, khususnya dalam cuaca berangin dan hujan, dapat menyebabkan mekanisme pemanasan tubuh terganggu sehingga menyebabkan penyakit kronis. Hipotermia adalah suatu keadaan dimana tubuh merasa sangat kedinginan. Setelah panas dipermukaan tubuh hilang maka akan terjadi pendinginan pada jaringan dalam danorgan tubuh.Kedinginan yang terlalu lama dapat menyebabkan tubuh beku, pembuluh darahdapat mengerut dan memutus aliran darah ke telinga, hidung, jari dan kaki. Dalam kondisiyang parah mungkin korban menderita ganggren (kemuyuh) dan perlu diamputasi. Udara dingin yang basah disertai angin yang bertiup kencang, seringkali dijumpai para pendaki ketika melakukan pendakian gunung. Tidak jarang badai dan hujan lebat menyertai hawa dingin. Malam yang cerah seringkali membuat udara semakin dingin dan berembun. Di puncak musim kemarau justru di sekitar puncak gunung seringkali muncul kristal-kristal es yang menempel pada daun-daunan dan bunga edelweis. Pakaian yang basah, kaos kaki yang basah semakin menambah dinginnya badan. Keadaan akan semakinparah bila pendaki tidak memperhatikan makanan sehingga tubuh tidak memperoleh energiuntuk memanaskan badan. Dinginnya udara seringkali membuat perut kembung sehinggaenggan untuk makan, kecuali memang kehabisan makanan. Hipotermia adalah kondisi di mana tubuh kita mengalami penurunanan suhu inti (suhu organ dalam).
Hipotermia bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan di seluruh tubuh ( Edema Generalisata), menghilangnya reflex tubuh (areflexia), koma, hinggamenghilangnya reaksi pupil mata. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32°C. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah (low reading termometer) sampai 25°C. Di samping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian.
Beberapa jenis hipotermia, yaitu:
  •         Accidental hypothermiaterjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga <35 li="">
  •       Primary accidental hypothermiamerupakan hasil dari paparan langsung terhadap udara dingin pada orang yang sebelumnya sehat
  •     Secondary accidental hypothermiamerupakan komplikasi gangguan sistemik (seluruh tubuh) yan serius. Kebanyakan terjadinya di musim dingin (salju) dan iklim dingin.


B.  PENYEBAB HIPOTERMIA
Penyebab Hipotermi, yaitu:
  1. Yang pasti, ada kontak dengan lingkungan yang dingin.
  2. Adanya gangguan atau penyakit yang diderita.
  3. Penggunaan obat-obatan (alcohol, barbiturate, phenothiazine, insulin, steroid, β-blocker)
  4. Sepsis, hipotiroid, radang pancreas
C. GEJALA HIPOTERMIA
Gejala dan Indikasi Penyakit Hipotermia:
  •  Gejala awal hipotermia apabila suhu < 36° C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.Bila seluruh tubuhteraba dingin, maka penderita sudah mengalami hipotermia sedang (suhu 32°C - <36 b="">°
C).
  • Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35 ° C. Sayangnya salah satu gejala pertama adalah ketidakmampuan untuk berpikir jernih dan, karena itu, untuk mengenali bahaya pendinginan tubuh. Mereka juga mengalami perubahan dalam kepribadian dan kecenderungan untuk menjadi tidak kooperatif. Merinding, kulit mati rasa dan kehilangan ketangkasan juga tanda-tanda awal hipotermia.

  • Tubuh mulai menggigil pada suhu tubuh 36,1 ° C Dari sana bergetar keras meningkat sampai tubuh mencapai 32,2 ° C, setelah itu berhenti menggigil dan suhu merosot. Pada kisaran 33,9 ° C sampai 32,2 ° C penderita berbicara dengan kesulitan, berpikir lambat, pupil Anda melebar, ia memiliki respon otot miskin dan tanda-tanda depresi mengindikasikan hipotermia yang telah menjadi parah. Bawah 32,2 ° C, halusinasi dan masalah jantung. Bawah 28,3 ° C, koma dan gagal jantung. Umumnya setelah kematian. 

  • Gigi gemeretakan, merasa sangat letih dan mengantuk yang sangat luar biasa. Selanjutnya pandangan mulai menjadi kabur, kesigapan mental dan fisik menjadi lamban.
  • Bila tubuh korban basah, maka serangan hiportemia akan semakin cepat dan hebat.Selain itu bila angin bertiup kencang, maka pendaki akan cepat sekali kehilangan panas tubuhnya (“faktor wind cill”). Jadi kalau badan basah kuyub kehujanan dan angin bertiup kencang, maka potensi hipotermia menjadi “paradoxical feeling of warmth” akan semakin cepat terjadi.
  • Puncak dari gejala hipotermia adalah korban tidak lagi merasa kedinginan, tapi dia malah merasa kepanasan (dlm bukunya Norman Edwin disebut “paradoxical feeling of warmth”). Oleh karena itu si korban akan melepas bajunya satu per satu dan tetap masih merasa kepanasan.
  • Hipotermia menyerang saraf dan bergerak dengan pelan, oleh karena itu sang korban tidak merasa kalau dia menjadi korban hipotermia. Dari sejak korban tidak bisa menahan kedinginan sampai malah merasa kepanasan di tengah udara yang terasa membekukan, korban biasanya tidak sadar kalau dia telah terserang hipotermia.
  • Dalam kasus penderita hipotermia yang sampai pada taraf “paradoxical feeling of warm” selain merasa kepanasan dia juga terkena halusinasi. Akan tetapi, dalam banyak hal lainnya, halusinasi juga telah terjadi walau si korban tidak sampai mengalami“paradoxical feeling of warm”. Yang jelas, ketika si korban hipotermia sudah kehilangan “kesadaran”, maka dia akan mudah terkena halusinasi. Dan faktor halusinasi ini yg sangat berbahaya karena korban akan “melihat bermacam-macam hal” dan dia akan mengejar apa yg dilihatnya itu tanpa menghiraukan apa-apa yg ada di hadapannya.Jadi tidaklah mengherankan kalau banyak korban hipotermia ditemukan jatuh ke jurang telah meninggal dunia.
  • Hipotermia bisa menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah),asidosis metabolik (keasaman darah yang tinggi) dan kematian. Tubuh dengan cepat menggunakan energi agar tetap hangat, sehingga pada saat kedinginan penderita memerlukan lebih banyak oksigen. Karena itu, hipotermia bisa menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke jaringan.

  • Angin dan air merupakan landasan hilangnya suhu tubuh. waspadalah terhadap tanda-tanda awal hiportermia dalam diri kita dan tim kita dan menghidupkan kembali korban hipotermia sulit, bahkan dengan petugas terlatih. Sangat penting bahwa melihat gejalanya 
D  CARA MENCEGAHNYA!!!:
  • Berdoa pada yang Maha kuasa minta keselamatan dan tidak terjadi sesuatu yang buruk.
  • Perlu diingat nutrisi yang tepat untuk lingkungan dingin. Diet yang seimbang adalah penting. Perbanyak konsumsi yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak secara berkala untuk menjaga keseimbangan energi otot. Untuk mempertahankan tingkat glikogen, tubuh membutuhkan asupan makanan yang teratur.
  • Membawa peralatan dan perlengkapan yang sudah safety prosedur dalam kegiatan di luar aktifitas seperti hiking, mountaineering dsb.
  • Membawa peralatan yang mencegah tubuh untuk menghilangkan panas tubuh seperti: rain coat, jaket, thermal insulated polartech, kaos kaki , sarung tangan hangat, syal, kupluk dll.
  • Kalo mendirikan tenda  hindari seminimal mungkin dari pengaruh angin, Penghalang angin seperti cekungan , batuan, vegetasi dsb. (jangan tidur di tempat terbuka)
  • Hindari tidur di perjalanan yang terlalu lama , karena semua itu bisa menyebabkan penurunan suhu tubuh yang drastis.
  • Hindari kontak langsung dengan Air hujan/ air genangan dll, bawalah selalu jas hujan dan pelindung air lainnya..
  • Perhatikan selalu kondisi teman anda, janganlah egois atau acuh tak acuh. 

No comments:

Post a Comment